Pasar Sayur, di pagi yang cerah.
Kota Kandangan, salah satu
kota yang mulai padat penduduknya. Kepadatan penduduk pada akhirnya berdampak
pada kesejahteraan, kebersihan, dan kesehatan masyarakat itu sendiri.
Ini adalah sebagian dari kisah kotaku tercinta, kota kandangan. Dulu pada tahun 2007an, Saya pada waktu berangkat
kuliah ke IAIN Antasari Banjarmasin menggunakan angkutan umum
taksi antar kota. Seringkali saya mendengar ada omongan warga luar daerah (di
dalam taksi) yang melewati kota kandangan mengatakan bahwa Kota Kandangan
khususnya Pasar Kandangan merupakan salah satu pasar yang semraut dan banyak
sampah. Mendengar hal itu, miris juga hati saya, karena memang pada waktu
tertentu keadaan tersebut adalah kenyataan.
Namun sekarang, Kota
Kandangan terus berbenah. Kebersihan lingkungan terus ditingkatkan, keindahan
taman dan lingkungan terus di tata dan pembangunan infrastruktur pun kian maju, salah satunya adalah pembangunan pasar kandangan yang saat ini sudah bisa
dilihat hasilnya. Dan saya pun semakin bangga dengan Kota Kandangan ini.
Namun, dibalik semua itu. Pernahkah
ada yang memperhatikan atau menghargai para petugas kebersihan?
Saya lihat, masih banyak
yang menganggap para petugas kebersihan atau yang lebih dikenal sebagai Pasukan
Kuning ini sebagai –orang rendahan- atau hanya sekadar -orang suruhan-.
Buktinya,
ketika saya menjelajahi pasar sayur (pasar subuh), masih banyak para pedagang
sayur dan yang lainnya membuang sampah secara sembarangan, baik di jalan maupun
diselokan. Padahal, sudah disediakan tempat sampah yang relatif cukup untuk
menampung sementara sampah yang ada.
Pernah saya bertanya kepada salah satu
pedagang sayur, “Bu, kenapa sampahnya tidak dibuang ke tempat sampah yang ada,
kan tidak jauh?”. Ibu si tukang sayur menjawab enteng, “nanti petugas kebersihan
yang akan membersihkan sampah ini, jadi kenapa susah-susah...”
Astaga ! Pikirku. Segampang
itukah mereka berpikir tentang kebersihan. Seakan tidak ada ada sama sekali
pada mereka rasa simpati dan empati kepada petugas kebersihan. Apakah mereka
pikir kebersihan itu hanya tanggung jawab petugas kebersihan saja? Tentu tidak
bukan? Kita semua harus bersama-sama menjaga kebersihan, paling tidak
kebersihan lingkungan kita sendiri.
Karena, MENJAGA KEBERSIHAN KOTA adalah BUKTI CINTA
KITA kepada Kota Kandangan ini. Dan kebersihan itu pangkal segala
kebaikan, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.
Padahal sering saya lihat,
bahwa petugas kebersihan itu cuma ada beberapa orang, dan itu dibagi dengan luasnya
wilayah kota kandangan. Dan saya sering lihat pula, bahwa setiap ada kegiatan
seremonial yang dipusatkan di kota kandangan, maka banyak warga mulai dari
anak-anak hingga orang dewasa sekalipun, mereka MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN !
Padahal, tempat sampah sudah disediakan.
Beranjak dari hal itu, saya
sangat salut dengan para petugas kebersihan. Walaupun saya pikir gaji mereka
tidak terlalu besar, bahkan barangkali hanya cukup untuk keperluan mereka
sehari-hari saja.
Namun, rasa tanggung jawab mereka dalam membersihkan sampah
sangat besar. Karena yang namanya sampah itu,tidak ada yang tidak kotor dan
bau!
Dan walaupun semua orang sudah tahu, bahwa kebersihan itu
adalah pangkal kesehatan.
Namun, masih banyak yang melakukan kebiasaan
buruknya membuang sampah sembarangan,
baik anak-anak bahkan orang
dewasa.
Saat ini sudah mulai musim hujan, dan biasanya air akan
cepat sekali memenuhi got-got atau selokan-selokan yang ada di kota
Kandangan ini. Jadi, apabila setiap orang tidak mau sedikit saja
berkorban untuk menjaga kebersihan dilingkungannya, maka tidak mustahil,
banjir akan kembali melanda kota kita tercinta ini.
Selain itu, dengan terjaganya kebersihan lingkungan maka
keindahan kota ini akan tetap terjaga, dan kesehatan warga itu sendiri
menjadi terpelihara.
Jadi, harapan saya adalah
agar pihak-pihak terkait selalu memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan para
petugas kebersihan kota kandangan ini. Karena tanpa adanya mereka, maka tak
akan indah dipandang kota Kandangan yang tercinta ini.
Dan yang perlu
direnungkan, tidak banyak orang yang mau menjadi Petugas kebersihan.
Jadi,
hargailah jerih payah para petugas kebersihan ini. Sebab, kalau bukan karena mereka, siapa lagi yang mau membersihkan sampah di kota ini.
SALUT UNTUK PARA PETUGAS
KEBERSIHAN!